Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest News

Subscribe Now

The last Castle

Tuesday, January 6, 2009 , Posted by Nje at 11:56 PM

Director: Rod Lurie

Starring: Robert Redford, James Gandolfini, Mark Ruffalo, Robin Wright penn, Frank Military

Eugene Irwin (robert Redford), adalah seorang letnan jendral angkatan darat yang sangat berjasa bagi negaranya dan banyak diberikan tanda jasa, yang kemudian,dicopot dari jabatanya dan dihukum untuk menjalani hukuman di penjara militer dengan penjagaan maksimum. sang kepala penjara, kolonel Winter (James Gandolfini), yang sangat mengidolakan Irwin yang mengatur penjara ini yang biasa di sebut " The Castle" dengan tangan besi, dan kejam.

Kebecian Sang kolonel terhadap Letjen Irwin ini terjadi ketika Sang jendral melihat koleksi Peralatan perang yang dikoleksi oleh sang kolonel, dia bilang bahwa orang - orang yang mengoleksi barang - barang ini merupakan orang - orang yang tidak pernah perang.berubahlah sikap sang kolonel terhadap sang jendral. dari idola menjadi benci.

Irwin dipejara karena menolak perintah presiden dan mengirimkan pasukannan ke suatu misi yang mengakibatkan tewasnya 8 prajurit yang dikirim tersebut.pada suatu kala Winter mencoba untuk mengintimidasi status Irwin yang sekarang napi, bahwa dia bukan seorang militer tapi tapi merupakan seorang kriminal yang menghabiskan masa tahannannya di The Castel ini.

Walau pada saat pertama, sang jendral anti pati terhadap permintaan tolong napi lainya dalam memberikan tingkat kehidupan yang lebih baik dipenjaria ini, Irwin mulai sadar ketika keinginan dia untuk menghabiskan waktunya dipenjara ini dengan tengang tidak tercapai suatu kala Irwin dihukum dengan berat ketika mengaarkan bagai mana cara memberikan hormat yang benar terhadap sesama napi.(Fyi: mereka tidak boleh memberikan hormat terhadap seseorang yang memiliki pangkat yang lebih tinggi karena di penjara ini mereka merupakan sipil bisa bukan militer) setelah itu Irwin mencoba mengkompakan sesama napi dengan membangun Tembok yang di dalam Castle tersebut dari bebatuan yang tergeletak begitu saja di halaman penjara tersebtu. sebenarnya ini sebuah projek yang dulunya ditugaskan kepada para napi oleh sang colonel Winter

Ketika sang jendral dengan suksesnya mendapatkan kepercayaan dan kehormatan dari para napi, dan membangkitkan kembali kepercayaan diri dan kehormatan dari napi - napi tersebut, tiba - tiba Colonel Winter memerintahkan para penjaga menghancurkan tembok tersebut dengan bulldozer. seorang Mantan kopral marinir Ramon Aguilar yang dulu dihukum karena mencoba untuk hormat, mencoba menahan bulldozer tersebut dengan berdiri diantara tembok dengan bulldozer tersebut.Sang Colonel pun memerintahkan Aguilar di tempat di kepala, dan mengakibatkan Tewasnyas Aguilar.

Tembok tersebut pun hancur, dan sang jendral dan para napi lain memberikan penghormatan terakhir terhadap si pemberani Aguilar, dan menyayikan lagu hymne marinir. dengan dendam membara, Irwin mengorganisir rencana untuk merubah penjara ini.Tujuannya adalah memberitahukan kepada Brigjen Wheeler (yang merupakan atasan dari sang kolonel Winter) bahwa sang kepala penjara ini tidak pantas menjabat menjadi kepala penjara dan harus dicopot dari jabatannya.

Dengan menggunakan berbagai senjata yang diimprovisasai sendiri, dan menggunakan taktik serang seperti militer betulan, mereka berhasi melumpuhkan kendaraan lapis baja yang dilengkapi dengan semprotan air bertekanan tinggi. dan sebuah helikopter, yang akhirnya dignakan untuk menambah daya hancur dipenjara tersebut. Kolonel Winter sedikit dapat memegang kendali dari kekacauan ini ketika mengancam menggunakan peluru tajam jika napi melawan. sang kolonel pun tau rencana jendral irwin yang ingin membalikan bendera yang merupakan sebuh tanda bahwa penjara tidak bisa di kontrol kembali. Winter pun mulai memerintahkan anggotanya untuk menembak sang jendral besar ini ketika Irwin mencoba mengibarkan bendera terbalik para sipir penjara ternyata menolak dan akhirnya sang kolonel lah yang menembak dan membunuh Irwin, tak dinyaya sang kolonel ditahan karena ternyata sang jendral hanya mengibarkan bendera amerika dengan benar dan tidak terbalik.

My review terhadap film ini:

ini film yang diliris tahun 2001 ini ga cuma keren tapi juga membawa kita terharu, ga hanya persaingan persaingan antara perwira tinggi militer ini yang disorot tapi juga sisi kekeluargaan yang diambil, bagaimana sang jendral ternyata tidak pernah hadir untuk keluarganya sendiri, kemudian kisah pribadi dari para napinya. ini film recommend banget buat di tonton. dijamin jaw droping. banget pokoknya top banget dech....so met nonton yah buat yang belom nonton.

Trailernya:


Currently have 0 comments: